Kamis, 22 April 2010

Manfaat Jalan Kaki


Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Sehari
Lebih dari tiga juta kaum laki-laki -barangkali termasuk Anda- tidak mempunyai bayangan bahwa mereka segera menjadi korban suatu penyakit yang dapat merenggut penglihatan mereka, keperkasan mereka, bahkan nyawa mereka.

"Saya pernah menemukan laki-laki usia dua puluh tahunan yang tidak memiliki kemampuan seksual karena diabetes. Penyakit ini menyerang usia berapa pun. Dampaknya adalah krisis."

(Dr. Steve Manley)



Sebuah penyakit yang menewaskan lebih dari 160.00 jiwa dalam setahun, kira-kira separuh diantaranya laki-laki.

Banyak laki-laki hanya angkat bahu dan menggelengkan kepala ketika ditanyai tentang kemungkinan terkena penyakit ini, karena gejala-gejalanya bisa tidak terlihat. Selain itu, sebagian diantara mereka masih mengira bahwa penyakit ini disebabkan oleh makan permen terlalu banyak.

Penyakit ini, tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang yang didiagnosis menderita diabetes ketika tubuhnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar.


Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pankreas dan diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi . "Keterkaitan dengan gula", berpangkal dari kenyataan bahwa sebagian besar yang kita makan untuk dijadikan energi diuraikan menjadi sejenis gula yang disebut glukosa, yakni bahan bakar yang dibagikan kepada setiap sel agar kita hidup .

Bagaimana pun penderita diabetes harus membatasi asupan gula mereka, karena bahan ini dapat membuat kadar gula darah melonjak tinggi sekali.

Pada orang sehat, glukosa secara otomatis diserap oleh sel-sel. Tubuh menggunakan glukosa tepat sesuai kebutuhan dan menyimpan yang tersisa. Akan tetapi tanpa insulin yang berfungsi membuka reseptor sebuah sel sehingga glukosa dapat masuk, gula yang berlebih ini terkumpul dalam aliran darah dan dapat menyebabkan segudang masalah pada kaum laki-laki.

Cukup Rajin Berjalan Kaki

Hidup bersama penyakit diabetes memang tidak nyaman. Selain bisa mengundang komplikasi, diabetes membuat orang bergantung pada obat dan harus menjalani diet ketat seumur hidup. Padahal, salah satu kiat untuk mencegah penyakit ini sebenarnya gampang saja, cukup rajin berjalan kaki.


Latihan ringan jalan kaki yang disertai diet bisa mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes, bahkan pada orang yang berisiko terkena penyakit ini. Begitulah kesimpulan penelitian terbaru yang dilakukan Lembaga Nasional Untuk Diebetes, Penyakit Ginjal, dan Percernaan Amerika Serikat. Hasil penelitian ini memperkuat dalam skala yang lebih kecil yang dilakukan di Finlandia dan Cina.
Penelitian selama tiga tahun ini melibatkan 3.234 sukarelawan berbobot tubuh di atas rata-rata dan memiliki risiko terkena diabetes. Para sukarelawan yang terdiri atas orang Afro-Amerika, hispanik, Asia dan Indian itu melakukan diet dan jalan kaki. Ternyata dengan mengurangi 5-7 persen bobot tubuh (rata-rata 4,5-6,8 kilogram) disertai jalan santai 30 menit sehari, kemungkinan terserang diabetes berkurang hingga 58 persen.(zrp) Jakarta, KCM

Kategori: Umum
Sumber: http://www.kompas.co.id/

Selasa, 20 April 2010

Puasa bagi Kebugaran & Kesehatan Tubuh


Puasa bagi Kebugaran & Kesehatan Tubuh

Memasuki bulan ramadhan, berbagai persiapan sudah mulai dilakukan. Mulai dari berziarah ke makam orang tua dan kerabat, bersilaturahmi dengan kerabat sambil bermaaf-maafan hingga persiapan melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama sebulan penuh.

Menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu selama lebih dari 12 jam selama sebulan penuh tentu bukan hal yang mudah. Padahal jika dijalankan dengan benar mulai dari sahur hingga berbuka puasa, banyak sekali loh manfaat positif bagi jiwa dan tentunya kesehatan kita.

Sahur dan berbuka dengan benar

* Menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, bukan berarti anda dapat makan dan minum secara berlebihan pada saat sahur dan berbuka puasa. Alih-alih sehat malah penyakit yang didapat.

Menjalankan puasa disiang hari, otomatis akan membuat pola makan kita berubah. Bila biasanya 3 kali sehari, berubah menjadi 2 kali sehari. Hal inilah yang membuat perlunya pengaturan buka puasa dan makan sahur yang benar karena berbuka dan makan sahur tidaklah sekedar memasukkan makanan.

Selama berpuasa, kadar gula asam dalam darah lebih rendah dibanding keadaan tidak berpuasa. Oleh karena itu, mengawali hidangan berbuka puasa dengan makanan ringan yang manis, seperti teh manis hangat dan kurma memang sangat dianjurkan karena gula merupakan sumber tenaga yang dapat segera digunakan. Tetapi jangan berlebihan, sebab akan mengganggu kenikmatan menyantap menu utama. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur normal bisa dilakukan sembahyang magrib.

Usai sembahyang magrib dan beristirahat sejenak, barulah dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat, nasi dan lauk pauknya beserta sayur mayurnya. Namun tetap dalam jumlah yang wajar karena berbuka puasa dengan metode "balas dendam" hanya akan "menyiksa" perut dan pencernaan. Nah, usai shalat Tarawih, acara makan dapat dilanjutkan dengan hidangan penutup yang masih tersisa.

Rasa enggan bangun untuk makan sahur hampir dialami oleh sebagian besar orang. Namun jangan pernah dituruti. Layaknya sarapan, makan sahur ternyata sangat perlu untuk mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh salama sehari berpuasa. Oleh karena itu, makan sahur tidak boleh sekedar kenyang tetapi tetap harus bergizi tinggi. Kalau perlu, hidangan pada saat sahur bisa menjadi cadangan kalori dan protein tinggi serta membuat lambung tidak cepat hampa makanan. Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan.

Lebih sehat dan bugar

* Walaupun pada hakikatnya puasa ramadhan merupakan sarana untuk melatih diri menahan hawa nafsu agar terhindar dari perbuatan jahat, ternyata puasa juga dapat dijadikan terapi terhadap beberapa penyakit degeneratif.

Kegiatan puasa yang dirangkai dengan sembahyang tarawih selama sebulan penuh, tak hanya bermanfaat sebagai terapi kesehatan namun tanpa disadari juga memberikan kebugaran. Dengan sembahyang sunat Tarawih dan Witir sebanyak 11 hingga 23 rakaat, tubuh diajak untuk "berolahraga" secara rutin selama kurang lebih 1-2 jam setiap selam sebulan. Oleh karena itu, tak heran bila sebulan kemudian anda bisa tampil lebih fit dan bugar.

Tampil lebih bugar dan fit dengan bobot tubuh yang berkurang, memang sangat mungkin terjadi. Beberapa penelitian malah menunjukkan bahwa terjadi penerunan berat badan pada individu normal sebesar 1-4 kg setelah berpuasa penuh pada bulan Ramadhan.

Namun demikian, dari sekian banyak manfaat positif berpuasa bagi kesehatan, detoksifikasi adalah argumen yang paling banyak dibicarakan dalam kaitan manfaat berpuasa. Puasa ramadhan yang dilakukan selama 29 atau 30 hari, tanpa kita sadari mempu memurnikan racun pada tubuh melalui kolon, ginjal, paru-paru, kelenjar limpa, dan kulit.

Mengapa demikian?

Karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, maka tubuh akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Saat simpanan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, proses ini melepaskan zat kimia yang berasal dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dikeluarkan melalui organ-organ pembungan.

Jadi sebetulnya, dengan berpuasa tidak perlu terjadi penurunan kinerja. Orang kantoran tidak perlu mengeluh tidak bisa berpikir lantaran lapar karena sebetulnya energi sudah disuplai oleh simpanan lemak.

Yang jelas, dengan melakukan puasa secara benar dalam arti berbuka dan sahur secara sehat, berbagai gangguan kesehatan bisa dihindari. Malahan, bisa memurnikan racun dalam tubuh. Tentu saja tidak berarti semua orang yang menderita sakit bolah berpuasa, karena semua itu tergantung kondisi penyakitnya yang akan ditentukan oleh dokter.

"....puasa....puasa sebulan penuh puasa, puasa....puasa sebetulnya menyehatkan...."Sepenggal lagu yang kerap dikumandangkan Bimbo Bersaudara saat bulan Ramadhan ternyata memang benar adanya.

Minuman Energi Bisa Merusak Gigi


Minuman Energi Bisa Merusak Gigi

Bila Anda termasuk orang yang gemar mengonsumsi minuman energi atau pun minuman ringan

(softdrink)sebaiknya berhati-hati....

Bila Anda termasuk orang yang gemar mengonsumsi minuman energi atau pun minuman ringan

(softdrink)sebaiknya berhati-hati. Minuman tersebut bisa jadi melepaskan dahaga, tetapi juga dapat mengikis lapisan gigi sehingga merusak keindahan mulut Anda.

Seperti yang diungkap sebuah riset yang dimuat jurnal General Dentistry, minuman ringan tidak hanya

memiliki tingkat keasaman (pH) yang dapat merusak gigi, namun tingkat buffering atau kemampuan minuman dalam menetralisir asam juga dapat menimbulkan efek negatif pada gigi.

Peneliti dari Academy of General Dentistry's Amerika Serikat menyimpulkan haal tersebut setelah mereka

melakukan uji keasaman pada sedikitnya lima jenis kategori minuman yang paling populer di pasaran. Hasilnya menunjukkan, berbagai jenis minuman olahraga dan minuman energi ternyata memiliki tingkat buffering paling tinggi sehingga berpotensi menmbulkan kerusakan pada enamel gigi.

Menurut laporan riset ini, popularitas dua jenis minuman tersebut saat ini sedang menanjak di AS terutama di

kalangan remaja dan orang dewasa. Gigi para penggemar minuman ini menjadi sangat rentan terhadap

serangan asam yang terdapat dalam minuman. Alhasil, kualitas gigi mereka pun menjadi buruk dan dapat

berujung pada tanggalnya gigi.

Menurut juru bicara dari AGD (Academy of General Dentistry), Raymond Martin, pihaknya banyak sekali

menemukan pasien yang mengalami tanggalnya gigi pada usia 20-an. ¨Mereka banyak sekali menenggak soda,

minuman olahraga dan minuman energi. Akibatnya, jika tidak ditangani serius sejak dini, dapat berujung pada

problem gigi yang parah dan membutuhkan rehabilitasi mulut untuk memperbaikinya,¨ ungkap Dr Martin.



Berikut beberapa tips bagi kesehatan mulut :
* Gunakan sedotan yang ditempatkan di bagian belakang atau dalam mulut sehingga mencegah adanya

kontak cairan dengan gigi.
* Kumurlah mulut dengan air bersih setelah mengonsumsi minumman berasam
* Batasilah asupan sejumlah minuman ringan yang mengandung soda, minuman energi atau minuman olahraga. (pdgi-online)

daftar alamat FKG di indonesia, beserta situs.


FKG Universitas Indonesia (UI)
Jl. Salemba Raya No. 4
Jakarta Pusat, Indonesia
Tel. (021) 31930270
Fax. (021) 31931412
www.fkg.ui.ac.id



FKG Universitas Gadjah Mada (UGM)
Jl. Bulak Sumur
Yogyakarta 55281, Indonesia
Tel. (62-274) 515307, 902540
Fax. (62-274) 515307
www.ugm.ac.id/sarjana/indexfak.php?fak=10


FKG Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Jl. Sekeloa Selatan No. 1
Bandung, Indonesia
Tel./Fax. (62-22) 2504985
www.unpad.ac.id/fakultas_gigi.html


FKG Universitas Airlangga (UNAIR)
Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo No. 47
Surabaya 60132, Indonesia
Tel. (62-31) 5030255
Fax. (62-31) 5020256
www.fkg.unair.ac.id/



FKG Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa, Grogol
Jakarta, Indonesia
Tel. (62-21) 5672731
Fax. (62-21) 5655787
www.trisakti.ac.id



FKG. Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Jl. Bintaro Permai Raya 3
Jakarta 12330
Indonesia
Tel. (021)-73885251, 73885254
Fax. (021) 73885253
www.moestopo.web.id



FKG Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2, Kampus USU
Medan, Indonesia
Tel. (62-61) 8216131
Fax. (62-61) 8213421
http://www.usu.ac.id/webusu03/fakultas/fkg/fkg.htm



FKG Universitas Mahasaraswati
Jl. Kamboja 11A
Denpasar, Bali
Indonesia
Tel./Fax. (62-361) 261278
www.unmas.org/fkg.htm



FKG Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10
Kampus Tamalanrea
Ujung Pandang, Indonesia
Tel./Fax. (62-411) 512012
www.unhas.ac.id




FKG Universitas Jember
Jl. Kalimantan I No. 58
Jember, Jawa Timur 68121
Indonesia
Tel. (62-331) 333536
Fax. (62-331) 339029
http://www.unej.ac.id/fakultas/fkg/index.html



FKG Universitas Baiturrahmah
Jl. Raya Bypass, Aiepacah Padang KM 15
Sumatera Barat, Indonesia
Tel. (62-751) 28053
Fax. (62-751) 26793




FKG Universitas Hang Tuah
Jl Abdul Rachman Hakim No 150
Surabaya, Indonesia
Tel. (62-31) 594 5894
www.hangtuah.ac.id























Universitas Muhamadyah Yogyakarta (UMY)
Jl. Pendidikan 21, Sonopakis Bantul,
Yogyakarta.
Tel. (62-274) 374320.
www.fk.umy.ac.id/dentistry



Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya
DIII Teknik Gigi FK-Unsri
Jl. Srijayanegara Bukit Besar
Palembang 30130

Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi
Kampus Unsrat
Manado 95115


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Darussalam - Banda Aceh 23111
Tel. (62-651) 52053; 536333; 51977
Fax. (62-651) 52053

Senin, 19 April 2010

Pertolongan pertama pada sakit gigi


Pertolongan pertama pada sakit gigi

Di antara penyakit ringan hingga berat, sakit gigi adalah yang paling menjengkelkan bagi kita. Betapa tidak, Anda jadi sulit menikmati makanan yang ada di dalam mulut Anda. Sedikit saja si gigi yang sedang sakit itu tersentuh, ah rasanya bagaikan dijatuhi beban puluhan ton.

Walau tergolong penyakit yang termasuk ringan, sebaiknya Anda tidak meremehkannya. Mengapa? karena di dalam gigi juga tertanam syaraf-syaraf penting yang berhubungan langsung dengan otak dan indera lainnya. Jadi segera obati gigi Anda jika ia mulai sakit.
Untuk langkah cepat dan hemat waktu, beberapa obat pereda rasa sakit mungkin menurut Anda akan banyak membantu. Padahal fakta mengatakan bahwa jenis obat tersebut akan memunculkan kekebalan tersendiri pada tubuh. Dan akhirnya malah ketika rasa sakit itu datang, Anda kecanduan untuk mengonsumsi obat kimia tersebut. Ya tentu saja itu tidak baik untuk kesehatan Anda.

Kembali ke alam dan nikmati perawatan secara alami oleh beberapa bahan alami yang mudah Anda temui bahkan di dapur Anda. Hmm…apa saja sih obat-obat mujarab tersebut?

Massage es balok
Es balok siap membantu meringankan sakit gigi Anda. Ah yang benar? bagaimana bisa hilang jika dinginnya saja membuat Anda ngilu? Ikuti triknya di sini, ambil sepotong kecil es balik dan letakkan di antara jari telunjuk dan ibu jari. Pijat perlahan di bagian tersebut, nah kini bisa Anda rasakan perlahan rasa sakit itu mulai hilangkan?

Pemijatan nyaman oleh si es balok menyentuh sel-sel syaraf yang terdapat di sekitar ibu jari dan telunjuk. Pemijatan yang dilakukan si es balok langsung ke pusat syaraf, sehingga 60 - 90% rasa sakit yang Anda rasakan cepat menghilang. Lebih aman daripada pereda sakit kan?

Bawang putih
Potong halus si bawang putih (1 siung bawang putih), kemudian taburkan sedikit garam. Kunyah di daerah yang sakit dan tak lama kemudian rasa sakit di gigi Anda akan menghilang perlahan. Anda juga boleh menggunakannya sebagai terapi untuk memperkuat struktur tulang gigi Anda.

Bawang merah
Tak hanya si bawang putih, namun bawang merah juga mampu meringankan rasa sakit gigi Anda. Selain itu, kandungan enzim dalam bawang merah dapat membantu membunuh kuman-kuman jahat di dalam mulut.

Jeruk nipis
Peras sari jeruk nipis, pulaskan pada bagian gigi yang sakit sesendok demi sesendok setiap 10 menit sampai sari jeruk tersebut habis. Selain kaya akan vitamin C, sari jeruk tersebut juga berfungsi sebagai pereda sakit gigi Anda.

Minyak cengkeh
Anda mungkin tahu bahwa cengkeh adalah salah satu komposisi penyusun rokok. Namun berbeda dengan cengkeh tersebut, sari minyak cengkeh sangat manjur untuk menyelamatkan gigi Anda dari serangan rasa ngilu. Caranya mudah, oleskan minyak cengkeh pada gigi Anda dengan bantuan kapas.

Garam
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi garam secara langsung, bukan karena efek samping, namun rasanya tentu sangat asin bukan? Namun di balik rasa asin ini, kandungan yodium yang tinggi juga meringankan ngilu gigi. Caranya mudah, taburkan garam dalam segelas air mineral hangat. Aduk kemudian gunakan sebagai sarana mouthwash. Berkumurlah setidaknya sampai Anda merasa cukup nyaman dan tak terlalu tersiksa oleh rasa sakit gigi.

Resep-resep jitu tersebut memang sangat sederhana, namun jangan pernah meremehkan khasiatnya ya. Dalam beberapa langkah sederhana saja, obat-obatan alami tersebut mengusir rasa sakit tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya. (pdgi-online.com)

melihat penyakit melalui mulut


Meneropong Penyakit Melalui Gigi
Tahukah Anda bahwa gejala awal penyakit diabetes, jantung, atau leukemia, bisa diketahui lewat kondisi gigi dan mulut. Jika mata bisa mengungkapkan isi hati seseorang, mulut juga bisa buka rahasia.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg H Emmyr F Moeis, MARS mengatakan, kondisi gigi dan mulut bisa mengungkapkan gejala-gejala awal penyakit berbahaya bahkan sampai memprediksi kelahiran prematur.

Menurut Emmyr F Moeis, salah satu tanda gejala diabetes adalah penyakit gigi dan gusi yang berlebihan. Penderita diabetes cenderung memiliki penyakit mulut 3-4 kali lebih sering ketimbang orang yang tidak mengidap diabetes. Penderita diabetes umumnya mudah terluka saat menyikat gigi atau menggunakan benang pembersih gigi. Gigi penderita diabetes juga umumnya mengalami abses.

Hal itu bisa terjadi karena penderita diabetes umumnya mengalami kerusakan sel darah putih. Padahal sel darah putih sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab infeksi di mulut. Selain masalah gusi, diabetes juga mengakibatkan mulut kering, sariawan, dan mulut panas.

Bau mulut seseorang juga bisa mengungkapkan apakah seseorang memiliki kecenderungan gula darah tinggi. Bau tersebut biasa disebut acetone breath bau manis yang dapat segera dikenali dokter gigi sebagai tanda-tanda seseorang mengidap diabetes.

Lain lagi dengan bau mulut tak sedap penderita diabetes, bau mulut yang berbeda juga dapat mengindikasikan seseorang sedang mengalami infeksi hidung, mulut, paru-paru, atau perut.

Penelitian yang dilakukan American Dental Association sebagaimana dilansir Webmd, menyebutkan, osteoporosis atau penyakit rapuh tulang dan tanggalnya gigi sangat berhubungan. Jika seseorang mengalami Osteoporosis maka ia mengalami penurunan kepadatan tulang. Akibatkan terjadi cedera pada pinggul dan beberapa bagian tubuh lainnya yang disanggah tulang. Proses ini juga mempengaruhi kokohnya rahang dan gigi.

Pada wanita, ada tiga empat momen di mana seseorang lebih berisiko terhadap penyakit mulut. Pertama, saat setelah menopause, ketika masa puber, pada saat hamil, dan sekitar masa menstruasi setiap bulannya. Pada masa-masa itu, hormon tertentu akan meningkat sehingga memicu proses-proses peradangan dan membuat mulut lebih rentan terhadap bakteri.

Ditemukannya terapi estrogen bisa membantu mengatasi masalah ini. Terapi ini bisa membantu mengurangi tingkat kerapuhan gigi dan radang gusi.

Penelitian terbaru membandingkan kesehatan mulut 256 pasien jantung dewasa dengan 250 pasien lain tanpa penyakit jantung. Hasilnya, salah satu penanda awal sakit jantung adalah pericoronitis atau infeksi gusi di sekitar gigi geraham. Biasanya gigi akan membusuk sehingga hanya menyisakan ujung kecil di akarnya. Pastinya penyakit ini juga disertai radang gusi, radang lainnya di mulut, dan tanggalnya gigi.

Hal itu diduga karena bakteri yang ditemukan di mulut merupakan bakteri yang sama sebagai penyebab atherosclerotic plaque (kelainan pada pembuluh darah yang disertai plak dan tidak elastis) yang berhubungan dengan penyakit jantung.

Penelitian lain membuktikan, wanita yang mengalami gangguan gusi selama masa kehamilan, 7 kali lebih berisiko mengalami kelahiran prematur. Tak hanya prematur, bayi yang dilahirkan juga umumnya lebih kecil dari rata-rata.

Hal itu disebabkan ketika seseorang mengalami gangguan mulut, peradangan yang terjadi menyebab beberapa zat tertentu dilepaskan ke aliran darah sehingga bisa mempengaruhi berat tubuh bayi dan proses persalinan. Studi lain menyebutkan, membersihkan plak dan tartar secara teratur bisa mengurangi risiko persalinan prematur.

Penderita Leukimia umumnya memiliki gusi yang memerah, meradang, dan lembek. Nah, dengan membuka mulut lebar-lebar setidaknya anda bisa mengantisipasi beberapa gejala awal penyakit berbahaya. Tapi, jangan tarik kesimpulan sendiri. "Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala-gejala seperti tersebut di atas," ujarnya.

Kampanye Pencegahan


Melihat pentingnya kesehatan gigi dan mulut, mendorong PB PDGI bekerja sama dengan PT Pfizer Indonesia menggelar "Kampanye pencegahan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut" di Indonesia. Upaya yang dilakukan, antara lain, program sekolah di DKI Jakarta , dental mobile unit program, semiloka dan workshop terkait dengan profesi kedokteran gigi, dan partisipasi pada Asia Pasific Dental Congress.

"Hasil Survei Rumah Tangga 2004 menyebutkan 39 persen penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut. Angka itu bukan merupakan angka yang dapat diabaikan karena telah terbukti bahwa penyakit gigi dan mulut dapat secara signifikan mempengaruhi produktivitas masyarakat. Karena itu, perlu dilakukan suatu kampanye yang terus menerus untuk menurunkan angka penderita penyakit gigi dan mulut," katanya.

Ada 4 anjuran pokok yang akan disampaikan kepada masyarakat, yaitu, pertama, sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi ber-flouride, terutama sesudah makan pagi dan sebelum tidur. Kedua, ganti sikat gigi 2-3 bulan sekali. Ketiga, kunjungi dokter gigi secara teratur minimal 2 kali setahu dan memiliki dental record. Keempat, kurangi makan makanan dan minuman yang mengandung gula.

Hasil studi morbiditas SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)-Surkenas (survei Kesehatan Nasional) 2001 menunjukkan, dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama (60 persen). Hasil surkenas 1998 menunjukan bahwa 62,4 persen penduduk merasa terganggu produktivitas kerja/sekolah karena sakit gigi, selama rata-rata 3,86 hari.

Secara umum penyakit gigi yang dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi dan penyakit gusi. Hasil studi SKRT 2001, menyatakan, 52,3 persen penduduk usia 10 tahun ke atas mengalami karies gigi yang belum ditangani. Prevalensi karies umur 10 tahun ke atas adalah 71,2 persen, dengan catatan bahwa prevalensi karies lebih tinggi pada umur lebih tinggi, pada pendidikan lebih rendah, serta pada status ekonomi lebih rendah. Penduduk usia 10 tahun ke atas, 46 persen mengalami penyakit gusi, prevalensi semakin tinggi pada umur yang lebih tinggi.

Hal yang memprihatinkan dalam SKRT 2001 adalah motivasi untuk menambal gigi masih sangat rendah yaitu 4-5 persen, sementara besarnya kerusakan yang belum ditangani di mana memerlukan penambalan dan atau pencabutan mencapai 82,5 persen. Diketahui berdasarkan SKRT 2001, rata-rata 16 gigi dicabut pada umur 65 tahun ke atas.

Penyakit periodontal (radang jaringan pendukung gigi) merupakan penyakit gigi dan mulut lain yang banyak dikeluhkan (70 persen). Sementara 5 persennya dikategorikan lanjut yang dapat menyebabkan gigi goyang dan lepas, saat ini banyak ditemukan pada penduduk usia muda. Salah satu faktor penyebab penyakit ini adalah karang gigi yang dijumpai pada 46 persen penduduk.

Kondisi itu menggambarkan, pelayanan kesehatan gigi baru ditangani pada kondisi penyakit yang sudah dalam keadaan parah. Hal itu disebabkan, antara lain masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai arti penting menjaga kesehatan gigi dan mulut, ketidaktahuan, mahalnya biaya. "Serta yang perlu diperhatikan oleh PDGI, adalah banyaknya dokter gigi yang cenderung pasif serta masih memberikan porsi yang besar pada tindakan kuratif," ujar Emmyr.

Hal lain yang menjadi perhatian PDGI adalah rasio dokter gigi terhadap penduduk yang masih rendah, yaitu 1:21.500, masih jauh dari rasio ideal yaitu 1:2000. Untuk itu, bersama Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia, PDGI mendorong terbentuknya Fakultas Kedokteran Gigi baru, terutama di Indonesia bagian barat, mengingat data Depkes menyatakan bahwa rasio dokter gigi terhadap puskesmas di Indonesia bagian barat lebih tinggi daripada bagian timur. Di provinsi Sumut misalnya, rasio dokter gigi terhadap puskesmas 0,82, bandingkan dengan NTT yang 0,27 atau bahkan Papua mencapai 0,21.

Dengan kondisi seperti itu, Emmyr menilai perlu didorong sikap kemandirian masyarakat, terutama tindakan preventif yang dapat dilakukan setiap individu, keluarga, serta lingkungan terkecil di masyarakat.

Sikap kemandirian itu perlu didorong terus-menerus melalui berbagi upaya dan kegiatan yang berkesinambungan. Namun, upaya itu tidak saja oleh pihak organisasi profesi tetapi akan lebih optimal jika melibatkan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi dan kepentingan yang sama dalam hal peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut di Indonesia (pdgi-online.com)

obat alami sakit gigi


Obat Alami Atasi Sakit Gigi
Anda pernah merasakan derita sakit gigi? Sakit gigi sering dianggap penyakit sepele, terutama bagi orang yang belum pernah menderita sakit gigi.

Sakit gigi memang bukan merupakan penyakit berat dan mematikan seperti halnya kanker atau tumor. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski bagian tubuh yang terserang sakit adalah gigi, tetapi dampaknya menimpa pada [...]

Anda pernah merasakan derita sakit gigi? Sakit gigi sering dianggap penyakit sepele, terutama bagi orang yang belum pernah menderita sakit gigi.

Sakit gigi memang bukan merupakan penyakit berat dan mematikan seperti halnya kanker atau tumor. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski bagian tubuh yang terserang sakit adalah gigi, tetapi dampaknya menimpa pada organ tubuh lain seperti sakit kepala susah tidur, cepat marah, dan lain-lain.

Sering kali kesehatan gigi kurang mendapat perhatian serius dan tatkala terserang sakit gigi barulah disadari betapa pentingnya arti kesehatan gigi. Gigi merupakan alat penting bagi manusia untuk membantu pencernaan makanan.

Pada umumnya gangguan penyakit gigi yang banyak dikeluhkan masyarakat kita di antaranya adalah karies gigi (plak), kerusakan jaringan ikat akar gigi (periodonsium), kerapuhan gigi (flurosis) dan gigi berlubang.

Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan terbesar luas di sebagian penduduk dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di eropa, Amerika, dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies gigi. Namun pada saat ini banyak orang dewasa yang terserang penyakit karies gigi tersebut.

Timbulnya karies disebabkan oleh beberapa faktor diantarannya, adanya mikroorganisme streptocacus mutans atau kuman yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang mengleuarkan toksin (racun), cairan saliva dan air liur, sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi terutama makanan yang mengandung karbohiodrat dan makanan yang lengket seperti coklat dan biskuit.

Permukaan dan bentuk gigi yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa-sisa makanan terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan mengakibatkan terjadinya pembusukan gigi yang memicu timbulnya karies gigi.

Gejala timbulnya karies gigi ditandai dengan permukaan yang kasar dan terdapat noda-noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi. Pada kondisi yang parah, gigi menjadi berlubang dan timbul spontan tetapi berjalan melalui proses yang panjang. Penyakit karies gigi banyak dialami oleh masyarakat saat ini.

Latar belakang timbulnmya karies gigi antara lain kurangnya perhatian masyarakat atau pribadi akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta didorong pola konsumsi bahan makanan yang dapat memicu timbulnya serangan karies gigi.

Gangguan flourosis disebabkan oleh penggunaan fluroide yang berlebihan pada masa pembentukan gigi dan hal tersebut biasanya terjadi tanpa disadari. Timbulnya gangguan plurosis ini biasanya terjadi ditandai dengan adanya garis putih kecil pada email yang secara terus-menerus menyerang seluruh lapisan email gigi. Jika kondisinya sudah parah, lapisan email gigi berubah warna menjadi putih seperti kapur dan secara bertahap hingga gigi akhirnya rapuh dan akan patah.

Kiat mencegah timbulnya pluorosis, jangan terlalu sering/banyak menggunakan fluoride untuk mengatasi karies gigi (gigi berlubang). Dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung kalsium, seperti kacang kedelai, sayuran hijau, dan minyak wijen serta mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi.

Gangguan peridonsium menyerang jaringan di sekeliling gigi yang terjadi pada pertemuan dental plague (plak gigi) dengan gusi. Gangguan ini disebabkan oleh toksin dan enzim yang dihasilkan kuman yang ada pada plak gigi. Kuman tersebut selanjutnya merembes ke luar dari lapisan plak gigi dan akhirnya masuk ke dalam jaringan gusi sehingga timbul iritasi, peradangan  dan kerusakan jaringan.

Akibatnya jaringan tersebut diserang oleh bakteri lain yang menimbulkan infeksi pada gigi dan merusak ligamentum periodensium. Akibatnya, gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal lebih dini.

Terapi alamiah mengatasi sakit gigi, yaitu gunakan 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas. Bawang putih secukupnya ditumbuh hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yangberlubang.